Jasa Ekspedisi Penggerak Pertumbuhan E-commerce di Indonesia

Asosiasi Kurir Keberatan Dengan Kenaikan Harga Untuk Layanan Kargo

Asosiasi Kurir Ekspres Indonesia (Asperindo) telah berbicara menentang kenaikan harga pada layanan kargo, mengatakan hal itu meningkatkan biaya operasional untuk bisnis kurir ekspres yang sangat bergantung pada layanan angkutan barang. Ketua Asperindo Mohamad Feriadi mengatakan pada hari Rabu bahwa harga kargo yang tinggi memaksa anggota asosiasi untuk menyesuaikan tarif untuk layanan kurir mereka, sehingga mempengaruhi pelanggan. "Perusahaan kecil dan menengah dan produsen kecil lainnya, yang menjual produk mereka melalui platform e-commerce dan pasar, sudah mulai mengeluh, mengatakan bahwa harga yang lebih tinggi untuk layanan telah mengganggu mereka," kata Feriadi di sela-sela pertemuan koordinasi antara Kantor Menteri Ekonomi Koordinator dan asosiasi logistik pada hari Rabu. Dia mengatakan beberapa produsen mengklaim bahwa, sebagai akibat dari kenaikan harga, biaya pengiriman bisa dua kali lipat dari biaya produksi. Feriadi mengatakan beberapa maskapai penerbangan telah menaikkan harga untuk layanan kargo beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir. Pengangkut bendera Garuda Indonesia, katanya, telah menaikkan harga enam kali sejak Juni 2018 dan dua kali pada Januari saja. “Pengguna kami juga harus berurusan dengan efeknya. Masalahnya menjadi lebih rumit bagi mereka yang memiliki perjanjian kontak dengan kami karena mereka harus diberitahu sebelumnya tentang kenaikan tarif untuk layanan kurir kami, ”katanya. Feriadi menambahkan bahwa Asperindo berencana menggunakan penerbangan charter untuk para anggotanya. ektor jasa pengiriman dan kurir Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh untuk mengimbangi perkembangan pesat industri e-commerce negara ini. Ernst & Young memperkirakan bahwa e-commerce di Indonesia akan tumbuh sebesar 40% per tahun ditopang oleh sejumlah besar pengguna internet dan smartphone di negara itu yang masing-masing mencapai 93,4 juta dan 71 juta. Menurut Asosiasi E-commerce Indonesia (Idea) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, transaksi e-commerce domestik mencapai 25 miliar USD atau Rp 295 triliun pada 2016 dan angka ini diperkirakan akan melonjak hingga 130 miliar USD pada 2020. Banyak yang memperkirakan bahwa e-commerce akan menempati 20% pangsa pasar di sektor ritel selama empat tahun ke depan.

Add a Comment

Your email address will not be published.

Eksplorasi konten lain dari Baraka Express | Ekspedisi Cargo Barang Berat

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca