Walaupun telah diumumkan oleh pemerintah harga BBM turun, namun tidak mengakibatkan turunnya tarif kendaran umum. Malah banyak supir bus dan angkot di Banyumas, Jawa Tengah yang mengharapkan tarif transportasi umum tidak turun juga.
Saryo, salah seorang supir bus jurusan Purwokerto-Gombong, mengatakan saat ini ia masih menggunakan tarif yang sudah ditentukan pada saat BBM naik.
Pada saat ditemui ia mengatakan bahwa saat ini tarif masih Rp 15 ribu, sebelumnya Rp.12 ribu. Ia pun menambahkan apabila tarif diturunkan, akan menyulitkannya untuk membayar setoran. Hal ini di sebabkan perusahaan belum menurunkan biayar tarif. Ditambah suku cadang yang saat ini cukup tinggi harganya, dan belum ada tanda-tanda diturunkan harganya. Ia pun mengakui pada saat tarif dinaikan pada saat BBM masih di Rp 8.500 banyak mendapatkan protes dar i penumpang. Untuk saat ini ia mohon maaf kepada para penumpang karena belum bisa menurunkan harga, dikarenakan kondisi harga-harga yang masih tinggi.
Lain halnya dengan Uswatun seorang penumpang dari kota Purwokerto, mengatakan bahwa ia merasa keberatan apabila biaya angkutan umum belum turun apalagi BBM sudah turun. Ia sangat berharap pemerintah daerah bisa membantu melalui kebijaksaan yang dapat membantu membuat tarif turun. Biaya transportasi di kota Purwokerto untuk jarak jauh dekat untuk saat ini Rp 4 ribu, sebelumnya hanya Rp 3000. Untuk itu ia merass tarif yang ada saat ini belum cukup adil.
Pemkab mengharapkan agar pihak Organda dapat membuat biaya lebih murah hinggi 10 persen. Itu yang disampaikan pada saat pihak Pemkab dan Organda bertemu untuk menyesuaikan tarif angkutan.