Pemerintah resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada akhir Desember 2022 lalu. Ini artinya, masyarakat bisa melakukan kegiatan seperti biasa, namun harus menerapkan protokol kesehatan. Ini mendorong pertumbuhan sektor logistik, seiring dengan sektor pariwisata, transportasi, perdagangan, makanan, minuman, listrik, gas, dan pemerintahan yang berkembang.
Eksekutif sektor logistik mengatakan bahwa angka pertumbuhan logistik terus meningkat, meski dalam kondisi pandemi. Walaupun pertumbuhan masih menjanjikan, harus tetap waspada, karena ada prediksi soal resesi yang mempengaruhi aktivitas perdagangan.
Kebiasaan berbelanja masyarakat juga akan berubah dengan dicabutnya pembatasan kegiatan ini. Memang, selama pandemi, masyarakat banyak berbelanja secara online. Namun dengan dicabutnya pembatasan, akses ke toko-toko offline semakin mudah. Walau begitu, sektor digital marketing terus berkembang pesat dan membuka peluang pasar baru setiap harinya.
UMKM masih membutuhkan jangkauan pasar yang lebih luas dan salah satunya adalah dengan menjual melalui platform e-commerce. Perusahaan logistik masih memiliki peran besar untuk membantu UMKM agar terus berkembang.
Sejumlah perusahaan logistik di Indonesia memiliki beberapa strategi untuk mempertahankan bisnis, seperti mengenali kebiasaan konsumen dan memberikan layanan yang dibutuhkan, memperluas jaringan, mengembangkan teknologi sesuai zaman, dan memiliki sumber daya manusia yang andal. Semua ini dilakukan untuk memastikan pengiriman barang yang memuaskan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6546365/prospek-bisnis-pengiriman-barang-masihkah-cerah-setelah-ppkm-dicabut