iustrasi jalan tol

Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Jasa transportasi barang ekspedisi di Makassar, Sulawesi Selatan, naikkan harga ongkos pengiriman sekitar 15 persen hingga 20 persen sebagai Langkah penyesuaian tarif dampak pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal itu diungkapkan Manajer salah satu jasa angkutan ekspedisi di Makassar, Lili Mulyono, Jumat 9 September 2022.

“Dengan meningkatnya bahan bakar minyak (BBM), sehingga semakin sulit didapat, jadi kami perlu meningkatkan biaya angkutan barang sebesar 20 persen,” ucap Lily Mulyono.

Dia mengatakan, sebelum harga BBM naik, harga barangnya Rp 20.000 per kilogram. Namun, setelah kenaikan harga BBM, tentu biaya transportasi akan naik hingga 20 persen, sehingga perlu dilakukan penyesuaian harga antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.

Ia mengatakan, harus kita tingkatkan karena nanti kita rugi, sekarang kita punya 40.000 rupee per kilogram barang untuk dikirim ke daerah. Tidak banyak yang bisa kita lakukan di masa-masa sulit seperti ini.

“Harus kita tingkatkan karena nanti kita rugi, sekarang kita punya 40.000 rupee per kilogram barang untuk dikirim ke daerah. Tidak banyak yang bisa kita lakukan di masa-masa sulit seperti ini,” katanya.

Sahar, sopir truk ekspedisi antarprovinsi, mengatakan kenaikan harga BBM tentu berdampak pada penjualan. Pengiriman barang biasanya dimuat ke daerah-daerah sebanyak puluhan ton, kini volumenya mulai berkurang.

Dia mengatakan biaya transportasi untuk pembelian BBM sekitar Rp 2 juta sekali jalan. Kesulitan lain adalah solar juga sulit ditemukan di SPBU ketika melintasi kabupaten dan provinsi untuk mengisi.

“Biayanya bisa naik lagi kalau jalur pelayaran sudah melintasi dua provinsi. Sekarang semua harga telah berubah. Tapi kami masih menunggu stabilitas harga BBM. Biayanya juga akan disesuaikan antara 15 hingga 20 persen dari tarif,” katanya.

Selama ini harga komoditas perlahan mulai naik pasca kenaikan harga BBM. Sebelumnya, pada Sabtu, 3 September 2022, pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi. Harga pertalite yang semula Rp 7.650 kini naik menjadi Rp 10.000 per liter. Diikuti Diesel Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter dan bahan bakar Pertamax nonsubsidi menjadi Rp 12.500, naik Rp 14.500 per liter. (*/Ikh)

Sumber: https://www.gemasulawesi.com/jasa-ekspedisi-di-makassar-naikkan-harga-pasca-bbm-naik/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *