jasa ekspedisi basarta

Sektor jasa pengiriman dan kurir Indonesia telah secara konsisten mendaftarkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir, sejalan dengan pesatnya perkembangan industri e-commerce negara ini. E-commerce telah menjadi pendorong utama pertumbuhan untuk sektor ini dan sekarang berkontribusi hingga 25% terhadap total pendapatan untuk industri.

Persaingan semakin ketat dengan startup pengiriman berbasis online dan aplikasi yang menawarkan layanan serupa. Untuk tetap berada di depan kurva, pemain konvensional perlu memeriksa struktur bisnis mereka, termasuk berinvestasi dalam teknologi baru untuk mengimbangi tren dan permintaan pasar yang muncul.

Sektor jasa pengiriman dan kurir Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan yang mengesankan sebesar 30% – 40% pada tahun 2016 didukung oleh pertumbuhan cepat sektor e-commerce. Ini jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri logistik sebesar 14% -15%.

Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) melaporkan bahwa nilai pasar Asperindo kini telah mencapai Rp50 triliun dengan lebih dari 35.000 titik layanan. Asperindo memperkirakan bahwa e-commerce akan berkontribusi 25% terhadap pertumbuhan industri logistik nasional Indonesia, yang diperkirakan akan meningkat 15,2% per tahun hingga 2019 (Lihat E-commerce Incoming; An Industry on the Rise). Sebagian besar peningkatan diperkirakan terjadi di Jawa dan khususnya di wilayah Jabodetabek.

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) juga mengeluarkan perkiraan serupa. Asosiasi memperkirakan bahwa bisnis jasa kurir akan tumbuh sebesar 20% -25% pada 2017 dan e-commerce akan berkontribusi 15% terhadap pertumbuhannya. Ada dua daerah di luar Jawa yang mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu Manado (Sulawesi Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan), berkat munculnya UKM baru. Peningkatan serupa juga terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Meskipun pendapatan dan penjualan meningkat, persaingan di antara sektor kurir dan jasa pengiriman Indonesia semakin ketat. Dua perusahaan transportasi online raksasa, GoJek dan Grab, misalnya, sekarang menawarkan layanan pengiriman ekspres melalui GoSend dan GrabExpress.

Tarif mereka yang lebih murah dan sumber daya yang luas dari ratusan ribu pengemudi dan jutaan pelanggan pasti akan menimbulkan ancaman yang cukup besar bagi para pemain yang ada. Ini telah ditunjukkan oleh kemitraan antara Bukalapak dan Tokopedia dengan GoJek untuk layanan pengiriman yang cepat dan pada hari yang sama.

Asperindo mengklaim bahwa kehadiran perusahaan jasa pengiriman baru berteknologi tinggi telah mengurangi pangsa pasar pemain konvensional, terutama di segmen kurir premium

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *